GLOBALJATIM.COM
PASURUAN, – Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) langsung turun tangan dalam upaya menanggulangi dan mencari solusi terkait adanya isu kelangkaan pupuk di kalangan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Rembang. Kamis (16/2/2022)
Hadir juga dalam sosialisasi yakni Camat Rembang Handara, Danramil Rembang
Kapten Czi Slamet Djoko Wahono, dan staff dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Pasuruan.
Dalam sosialisasi, Kabid (Kepala Bidang) Sarana Prasarana DKPP Hari Mulyono menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi mulai bermasalah sejak keluarnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 10 tahun 2022.
“Dari Permentan No. 1 tahun 2020 yang mana komoditas yang disubsidi sebelumnya berjumlah lebih dari 70 komuditas, di Permentan No. 10 tahun 2022 sekarang hanya menjadi 9 komuditas,” terangnya.
Selain subsidi pupuk terhadap beberapa komuditas, pemerintah juga mengurangi subsidi jenis pupuk yang semula 5 jenis sekarang hanya menjadi 2 jenis.
Hari juga menerangkan bahwa ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi kelangkaan pupuk, diantaranya polemik perang Rusia dan Ukraina. Di mana Rusia merupakan salah satu suplier bahan terbesar di dunia pemasok unsur terpenting dalam produksi pupuk.
Menambahkan, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Ummu Latifah menyampaikan bahwa penyediaan pupuk bersubsidi oleh pemerintah selama ini sudah dilakukan melalui pembahasan dengan lembaga legislatif.
Sedangkan untuk pembagiannya dilakukan berdasarkan komiditi yang dianggap pokok bagi masyarakat, dan sesuai Permentan No. 10 tahun 2022. Diantaranya padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
“Komuditas yang paling mempengaruhi perekonomian akan disubsidi dulu,” ungkapnya. (Wan)
Discussion about this post